Selasa, 29 November 2016

Review: Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara

Halo semua~ Aku kembali lagi dengan review baru, kali ini datang dari brand lokal yang sudah tak diragukan lagi ketenarannya, yaitu Wardah! Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara ini sebenarnya sudah aku miliki dan gunakan sejak beberapa bulan yang lalu, tapi baru sempat aku review sekarang ^^;
Sebelumnya aku pernah dikasih mascara ini dari temanku pas jaman kuliah, karena suka dengan hasilnya maka aku pun repurchase maskara ini. Ada cukup banyak hal yang aku suka dari produk ini, tapi ada minusnya juga sih. Scroll terus untuk review lebih lengkapnya ya~ 😊


Kita mulai dari packaging. Tampilan luarnya berwarna silver dengan sisi yang sedikit melengkung. Terlihat simpel dan tidak terlalu banyak aksen. Untuk ukuran maskara, dengan ukurannya yang segitu, agak sedikit menuh-menuhin make up pouch sih kalau dibawa traveling. Aku berharap packaging-nya lebih slim lagi, haha. Maskara ini dilengkapi dengan plastik pelindung saat kita membelinya, jadi terjamin belum dibuka-buka sama orang lain ya. 😊



Di bagian belakangnya tertera keterangan ingredients, netto (7 gram), warning, dan PT yang memproduksi maskara ini. Ada logo Halalnya juga lho. Jadi bagi yang muslimah tentu saja tidak perlu ragu menggunakan maskara ini ya. ^^

Klaim dari maskara ini adalah: “Dapatkan bulu mata lebih tebal, panjang, dan lentik hingga 24 jam. Maskara yang diformulasi khusus dengan Curl Lock Powder, Breathable Formula, Argan Oil dan Vitamin E.”
Hmm, adakah para ladies di sini yang memakai maskara hingga 24 jam? Sepertinya sih jarang-jarang ya, kecuali kalo lagi males ngebersihin maskara sebelum tidur ^^; *kebiasaan buruk yang kadang tak bisa kuhindari karena terlalu mager* #plak #janganditiru



Panjang wand maskara ini normal, nggak terlalu panjang juga nggak terlalu pendek. Pas sih menurutku. Brush-nya tebal, berbentuk sedikit melengkung dengan bagian yang mengecil di ujungnya. Bagian ujung yang kecil itu cukup memudahkanku untuk menjangkau sudut luar bulu mataku :)
Formula maskara ini cukup kental tapi nggak sampai yang super-kental-bikin-clumpy gitu. Bisa dilihat hasilnya di foto di bawah ini ^^


Foto pertama bare eyelashes, foto kedua dan ketiga menggunakan Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara setelah dilentikkan dengan eyelash curler, dan foto terakhir saat aku menambahkan eyeliner. Cukup terlihat ya perbedaannya. Bulu mata yang sudah dilentikkan dan diaplikasikan maskara membuat mataku terlihat lebih “awake” (bahasa kerennya “melek”, lol). Semakin terlihat melek ketika aku juga menggunakan eyeliner.

Hasil penggunaannya kelihatan berbeda jika sebelumnya kita tidak melentikkan bulu mata menggunakan eyelasher curler, jadi jika kamu ingin penampilan yang lebih natural, tidak perlu menggunakan curler, tapi jika ingin penampilan yang lebih dramatis dan cetar membahana, eyelashes curler is a must!

Kalau aku cuma mau ke kantor atau ke tempat biasa, biasanya aku nggak repot-repot pakai eyelashes curler, baru deh kalau mau kondangan atau acara khusus pakai itu. Soalnya selain untuk menghemat waktu dendong, terlalu sering pakai eyelashes curler/pelentik bulu mata bisa bikin bulu mataku gampang rontok 😐

Baca juga: Maybelline Hyper Curl Volum Express Mascara

Untuk membersihkannya, kita butuh eye make up remover yang bisa membersihkan make up waterproof. Biasanya sih aku pakai Pixy Eye and Lip Make Up Remover. Hanya saja, maskara ini adalah tipe maskara yang bleber saat sedang dibersihkan, bukan tipe yang menyerpih gitu. Jadi siap-siap aja menghadapi kebleberan itu ya XD

Satu hal yang aku kurang suka dari maskara Wardah ini ya tentang kebleberannya. Kalau cuma kena air, keringat atau oil di wajah sih ga masalah, hanya saja bagian mataku selalu cemong gitu kalau lagi ngebersihin maskara ini. Kadang saat aku ngerasa ngebersihinnya udah maksimal pun, besok paginya saat bangun masih ada sisa-sisa maskara yang menempel di bawah mataku, sukses bikin aku jadi kayak panda X’D

Oke, jadi kesimpulannya adalah:
(+) Efek melentikkan dan menebalkannya cukup kelihatan
(+) Waterproof dan long lasting
(+) Harganya cukup terjangkau (sekitar IDR 60 – 70k)
(+) Aplikatornya membuat penggunaannya terasa lebih mudah
(+) Halal

(-) Bleber saat sedang dibersihkan
(-) Masih suka ada sisa-sisa maskara di bawah mata pada keesokan harinya
(-) Packaging-nya sedikit gendut dan kurang travel friendly
Rate: 4/5
Repurchase? Maybe

Reccomended? Yes, jika kalian menginginkan maskara yang melentikkan dan menebalkan juga waterproof.

Adakah dari pretty ladies di sini yang pernah menggunakan maskara ini? Share pendapatmu di komentar ya~ 😊

Jangan lupa follow blog-ku dan like facebook page-nya~ ^^
See you!
***

Selasa, 08 November 2016

Review LT Pro Long Lasting Matte Lip Cream

Assalamu’alaikum semuanya~
Long time no see! Lebih dari 3 bulan nggak update-update. Semoga semuanya masih mengingat eksistensi blog ini ya. Memang aku akui blog ini tuh penuh dosyah, update-nya masih simpang siur, belum konsisten (TT_TT) Selain karena kesibukan, aku juga vakum ngeblog karena netbook-ku keyboard-nya rusak, baru sekarang ngetik lagi pakai laptop baru, ehe. *pamer dikit(?)* Semoga ke depannya bisa lebih konsisten lagi, amiin.

Kali ini aku mau review salah satu lip cream lokal yang kualitasnya nggak diragukan lagi, yaitu LT Pro Long Lasting Matte Lip Cream. LT Pro ini adalah line profesionalnya La Tulipe. Jadi dari segi harga dan kualitas tentunya lebih high-level ya :D


Kemasan dari lip cream ini berbentuk tabung persegi panjang, sedikit berbeda dengan lip cream lain yang biasanya berbentuk silinder. Tutupnya berwarna silver dan tabungnya transparan, jadi kita bisa langsung melihat warna lip cream-nya. Aku suka sih kemasannya. Terlihat sleek, mudah digenggam, dan nggak terlalu bulky. ^^




Ingredients-nya dicetak di plastik pembungkusnya. Tertera juga nomer batch, exp. date, dan nomer POM produk. Aku nggak bisa komentar banyak soal ingredients-nya sih. Yang jelas kalau udah ada nomer POM-nya ya insya Allah aman ya, sistaaa :D


Warna yang aku punya ini warna nomer 05. Warna pink dengan warm undertone. Menurutku warna ini wearable banget untuk segala occassion, dan bisa sesuai dengan berbagai warna kulit. Aku milih warna ini karena aman untuk pemakaian sehari-hari :D

Wangi: aroma dari lip cream ini seperti wangi vanilla cake, manis gitu. Nggak nyegrak juga wanginya, jadi aman. Aku sih suka banget sama tipe-tipe wangi soft manis begini :D
Tekstur & formula: lip cream ini creamy banget! Formulanya yang creamy bikin lip cream ini mudah diratakan di bibir. Dan juga tidak butuh mencelupkan aplikatornya berkali-kali, cukup sekali sudah cukup untuk menutupi seluruh permukaan bibir kita.
Finishing: tidak butuh waktu lama bagi lip cream ini untuk berubah menjadi matte, dan matte-nya benar-benar matte yang kering dan nggak transfer kemana-mana. Yang asiknya adalah nggak ada rasa lengket atau rasa bibir “ketarik” saat lipstik ini dalam proses menjadi matte. Asik asik aja. Bahkan setelah mengering rasanya bibir berasa nggak pake apa-apa.

Staying power: awesome! Benar-benar long lasting bahkan saat dipakai minum dan makan. Hanya saja kalau makan makanan berkadar minyak tinggi ya pasti pudar juga sih. Wajar lah ya. Malah serem kalau nggak pudar-pudar, ntar susah dibersihkan ^^;
Harga: aku beli ini di toko kosmetik kecil di kotaku, harganya sekitar IDR 86k. Di tempat lain bisa berbeda harganya ya, tapi seharusnya sih nggak sampai IDR 100k. Menurutku dengan kualitasnya yang sebagus ini, harga segitu tuh sepadan dan worth it.


Kesimpulan:
+ Packaging sleek
+ Finishing matte total, namun tidak membuat bibir kering
+ Super pigmented
+ Long lasting
+ Wanginya enak
+ Aplikatornya juga enak dipakai
+ Harganya masih terjangkau (di bawah 100k)
+ Pilihan warnanya cukup variatif (red, pink, nude semuanya ada)
Minus? Aku rasa nggak ada. Lip cream ini layak dicoba banget untuk kalian yang menggemari lipstik matte. J
Rate: 4.5/5
Reccomended? Ya!
Repurchase? Hmm, masih belom tau. Pengen ngeksplor lipen-lipen lain, mwahaha
Oke, segitu dulu review-ku kali ini. Semoga membantu, ladies! 
Jangan lupa follow blog-ku dan like facebook page-nya yaa~ ^^
See you!
***

Jumat, 01 Juli 2016

Review Herborist Lulur Bali (Milk + Extra Scrub)

Halo, semuanya.
Langsung aja ya, kali ini aku mau nge-review salah satu lulur favoritku :D
Aku beli ini karena Sherly pernah bilang kalau dia suka lulur ini. Ditambah lagi pas aku beli ini dapet bonus mangkok juga, lumayan mangkoknya buat dipake wadah masker XD

Ini bukan produk Herborist pertama yang aku cobain. Sebelumnya aku pernah nyobain minyak angin roll on, minyak zaitun, sama sabun sirihnya juga. Aku suka produk-produknya Herborist karena manfaatnya kerasa dan harganya terjangkau :D (ini bukan sponsored post yaa). Untuk lulurnya sengaja aku pilih varian yang ada extra scrubnya, soalnya biar lebih greget(?) aja gitu, dan biar sel-sel kulit matinya lebih gampang terangkat. Langsung aja yuk lihat penampakannya ^^


Packagingnya menurutku cukup eye catching :D
Tradisional namun tetap modern. *halah*


Klaim: Lulur tradisional Bali dengan scrub yang lebih banyak, lebih maksimal mengangkat sel kulit mati. Diperkaya dengan whitening dan susu yang dapat melembabkan, melembutkan, membuat kulit tampak lebih cerah.
Cara pakai: Balurkan merata pada seluruh badan dalam kondisi kering, pijat dengan lembut lalu bilas tanpa perlu menggunakan sabun.


Ingredients-nya ditulis di atas yaa. Kalau ada yang merasa kurang cocok sama salah satu ingredients-nya, bisa dijadikan pertimbangan. Tapi alhamdulillah aku sih ngerasa cocok-cocok aja :D
Netto-nya 100 gram. Di aku ini lumayan sih buat dipakai luluran 7-8 kali, mungkin lebih. Berhubung teksturnya padat dan aku pakainya dalam keadaan badan lagi kering, jadi sekali luluran butuh nge-scoop lumayan banyak. Harganya cuma IDR 13k+. Ekonomis banget kaaaan?

Ini contoh pemakaiannya di punggung tanganku.



Butiran scrub lulur ini lumayan gede ya. Buat yang kulitnya sensitif dan gampang perih mungkin bisa coba varian yang biasa, bukan extra scrub. Kalau aku pribadi sih suka, soalnya terbukti bisa mengangkat sel-sel kulit mati. Jadi bagian tubuhku yang *uhuk* rawan item itu langsung terangkat item-itemnya dan berubah jadi putih. Yah, walau pas awal-awal keliatan memerah gitu sih, tapi yang penting kan lapisan gelapnya terangkat =))

Untuk teksturnya sendiri, jauh lebih padat daripada lulur lain yang pernah aku cobain, seperti lulur Purbasari atau lulur Shinzui. Wanginya sih aku rasa 11-12 sama lulur susu Purbasari ya, cuma lebih soft aja. Aku sih nggak bermasalah sama wanginya. Lumayan seger kok. ^^

Dan di bawah ini foto before afternya.


Did you see? Kulitku jadi kelihatan lebih cerah loh. Memang sih pencahayaannya sedikit berbeda, tapi di aslinya juga kulitku kelihatan lebih cerah dan nggak kusam lagi. Jadi lebih lembut dan halus juga. Pokoknya suka deh sama hasilnya. :*

Kesimpulannya:
Likes
+ Super duper affordable
+ Efek mencerahkannya kerasa
+ Kulit jadi terasa halus dan bersih
+ Wanginya enak
+ Mudah didapat di toko-toko atau swalayan
+ Dapet bonus mangkok

Dislikes
- Umm ... Nothing? XD Cuma kalau yang nggak suka sama lulur yang diaplikasikan dalam keadaan kering dan nggak suka sama scrub yang gede-gede mungkin akan kurang suka sama produk ini sih

Repurchase? Yes
Reccommended? Yes
Rate: 4.5/5 (Wow!)

Buat yang penasaran sama mangkoknya, ini aku sertakan fotonya :D


Tertarik pakai? Atau sudah pernah nyobain lulur ini juga? Share komentar kalian di bawah ya ^^
See you~

Sabtu, 25 Juni 2016

What's in My Make Up Pouch? [Racun Warna Warni x Cathy Doll Giveaway]



Hi, beauties! Setelah kemarin aku nge-post review terus, sekali-sekali penyegaran ya, bikin artikel yang lain. XD
Kali ini aku mau ngebahas isi make up pouch aku. Ini versi buat dibawa mudik ya, dan estimasi mudiknya itu selama beberapa hari. Jadi jangan heran kalau ada make up remover segala macem aku bawa-bawa. :)) Kalau buat sehari-hari sih, isinya bisa berkurang sampe 80%. Palingan cuma bawa yang penting-pentingnya aja kayak bedak, lip balm, lipstik, sama eyeliner. [Edited on June 26th, 4:41 AM]
Jadi ada yang masih bingung mau bawa apa aja buat mudik nanti? Yuk baca terus~

Kamis, 23 Juni 2016

Review Viva Eyeshadow Queen (D)

Halo, beauties! Aku kembali lagi dengan review eye shadow dari Viva Queen. Sebelumnya aku juga pernah review eyeshadow cream dari Viva lho. Bisa dicek di sini ya :3 (pssst, eyeshadow cream Viva murahnya kebangetan lho, hihi)

Eyeshadow ini sudah lama banget aku belinya, udah setahunan kali ya, dan belum hit pan juga sampai sekarang HAHAHA. *seneng beli tapi males pake wtf*
Dulu aku beli eyeshadow ini buat dipake pas wisuda lho. Low budget banget ya. Maklum waktu itu masih jadi mahasiswi-baru-lulus-sidang-skripsi-terus-nganggur-ga-ada-kerjaan. :'D

Baiklah tanpa basa-basi lagi mari kita tengok penampakannya. ^^
Sorry for the bad quality photos, ini fotonya udah jadul banget soalnya hiks. Tapi foto swatch-nya lebih jelas kok, tenang aja :)



Eyeshadow ini tidak dilengkapi box/kardus lagi saat aku beli. Jadi ya polos begini aja. Aku pilih seri yang D, di mana kombinasi warnanya adalah putih, peach, dan ungu tua. Semuanya shimmery ya. Shimmer-nya sih menurutku lembut, ga lebay. Aku pilih warna ini karena kupikir warnanya udah cocok sama seleraku yang suka make up natural. Warnanya ga aneh-aneh kayak yang merah-kuning-ijo-di langit yang biru~ (meskipun rasanya saat ini pengen nyobain beli eyeshadow pallete yang warnanya variatif sih. Bosen warnanya netral melulu :'3 )

Packaging luarnya kelihatan lebih 'berkelas' di banding eyeshadow Viva yang bukan seri Queen. Kalau yang seri biasa itu warna packagingnya hitam dan eyeshadow-nya cuma dua warna gitu deh. Temenku pernah beli yang kombinasi hitam-kuning, tapi aku nggak terlalu suka karena kemasannya terkesan seadanya banget. Yang ini masih lebih mending. :D

Di dalamnya ada sebaris kaca yang miniiii banget. Rada ga guna sih menurutku karena beneran super mini. Ga ada kacanya pun ga masalah sebenernya. Secara semua cewek pasti punya cermin yang lebih memadai untuk dipakai saat lagi make-up-an mata, yekan? :3
Aplikatornya dual-ended yang mana bentuknya sponge semua dan berwarna putih. Salah satu sponge-nya udah copot di aku, hahaha. Sponge-nya pendek banget, ga terlalu mengangkat produk dan berkesan cuma 'formalitas' gitu. Saranku lebih baik kita nyiapin eyeshadow brush sendiri ya, ladies~


Ini swatch-nya di jariku. Lebih nempel di jari malah daripada di sponge/brush, haha. XD
Dan di bawah ini swatch-nya di kulit tanganku ya guys.

Atas: Tanpa Eye Base
Bawah: Dengan Eye Base
Warnanya lebih kelihatan kalau pakai eyeshadow base ya. Tanpa eyeshadow base dia pigmentasinya kurang bagus dan cenderung powdery. Base yang aku pake adalah dari La Tulipe, anyway.
Kalau diurutkan dari pigmentasi yang paling tinggi, warna ungu tua itu paling pigmented, diikuti dengan warna putih dan warna peach.

Kenapa aku bilang warna peach nggak pigmented? Karena kalo di kelopak mataku itu warnanya hampir nggak kelihatan, sodara-sodara. :'D Beneran beti-beti gitu sama warna eyelid-ku sendiri, berasa nggak pake eyeshadow, bwahaha.

Warna putihnya itu sendiri aku paling suka soalnya bisa sekalian dijadiin highlighter ala-ala atau buat ditaruh di area bawah mata untuk bikin aegyo sal gitu, haha. (Btw aegyo sal sekarang udah nggak trendy lagi ya? Ok bhai)

Btw ini aku nyoba ketahanannya pas aku usap pakai tisu kering, pengen tahu apakah masih ada jejaknya atau hilang begitu saja tanpa kabar kayak Bang Toyib. *oke ini garing*


Bisa dilihat pemirsaaaa, tanpa base, eyeshadow ini langsung hilang tak tahu rimbanya. :'D
Cuma shimmer-nya aja yang tertinggal, warnanya bablas ga ada. Padahal cuma pake tisu kering lho.
Sementara dengan base, masih ada lah ya jejak warnanya.

Ketika aku pakai di mataku pun, staying power-nya kurang oke. Baru dipake berapa jam udah mulai pudar. Jadi jika kalian memiliki eyeshadow ini, wajib hukumnya pakai eye base ya. Kalau nggak punya eye base lebih baik cari eyeshadow lain yang lebih pigmented dan long lasting. Kalau dari merek lokal, Sariayu udah juaranya deh. :3 Harganya memang sedikit mahal dibanding yang ini, tapi ya ada harga ada kualitas. Berhubung eyeshadow Viva Queen ini memang dibandrol dengan harga yang terjangkau banget (kalau ga salah sih IDR 30k-an ajaa), jadi jangan berharap terlalu banyak ya. Nanti kalau ga terwujud bisa baper, terus nangis di bawah shower. :'3 /yaelah /drama queen

Baiklah, mari kita baca kesimpulannya.

Like
+ Harganya affordable sekali
+ Packaging-nya lebih baik daripada seri biasa, tidak ringkih
+ Pilihan warnanya cukup banyak
+ Mungil, nggak menuh-menuhin make up pouch, travel friendly
+ Mudah ditemukan di mana-mana (counter Viva atau toko kosmetik)

Dislike
- Kurang pigmented, terutama warna peach
- Cepat pudar (kecuali yang ungu, lumayan tahan lama)
- Butuh eye base lagi
- Aplikatornya kependekan dan kurang ngangkat produk
- Cerminnya kekecilan :'D

Repurchase? No
Reccomended? Not really
Rate: 2.5/5

Yup, semoga review-nya membantu.  Pantengin terus blogku ya. Aku berencana mau membombardir kalian dengan review produk lokal dan produk dari Jepang~ mwahaha XD
Caranya? Cukup follow aku di Facebook dan GFC, link-nya sudah ditaruh di bawah ya. Follow instagramku juga kalau berkenan, nanti aku follback. :3
Bye~

***


***

Rabu, 22 Juni 2016

Review Maybelline Clear Smooth Cake Powder

Pernahkah kalian mengalami WB alias writer's block? WB ini adalah gejala-gejala males nulis dan/atau pengen nulis tapi entah kenapa perasaan kita mengatakan bahwa kita nggak sreg sama tulisan kita sendiri. Baru ngetik 1-2 kalimat rasanya pengen nutup browser dan nonton serial tv aja. Atau blogwalking. Atau youtube-an.

Tenang, 99,9% blogger pernah mengalami hal ini. Lol

Akhir-akhir ini aku males banget nulis/ngetik, padahal waktu luang tuh banyak banget. Secara, lagi masuk masa liburan gitu lho. Mana kan bulan puasa, dari awal Ramadhan pun waktu kerja di sekolah sudah berkurang. Harusnya bisa dong nge-blog? Mana ada banyak banget utangan review. Tapi tapi tapi ... rasa malas ini begitu sulit dibendung, gimana dong? :') *moody-an*

Untuk mengatasi rasa malas itu, kali ini aku hadir dengan review two way cake yang sebenernya sudah ngendon di laptop dari kapan tau. Aku udah lama banget beli produk ini. Biasanya aku selang-seling pake TWC dari Kanebo dan  TWC dari merk Maybelline ini.

Tanpa banyak basa-basi (ha), yuk tengok penampakan bedak yang satu ini! :D





Maybelline ClearSmoth ini dikemas dengan kotak karton berwarna hijau telur asin gitu, atau bahasa kerennya sih hijau turquoise (cmiiw). Beberapa klaim yang tertulis jelas di kemasan bagian depannya: SPF 32 PA+++, All Day Shine Control, UV Protection, Conceals, Smoothens, Evens.
Dari segi kemasan dan klaim yang tertera, terlihat cukup meyakinkan untuk dibawa pulang. Apalagi ini dari Maybelline. Helow, siapa sih yang nggak kenal Maybelline? =))

Di dalamnya, terdapat case yang terbuat dari material plastik berwarna pink muda yang sangat simpel. Aku suka sih packaging yang simpel-simpel gini. Ga keliatan rame alay gitu, lol.
Di dalamnya terdapat kaca yang lumayan memuaskan untuk dipake ngaca pas lagi touch up. Spons-nya sih berwarna putih dan berbentuk kotak seperti yang terlihat di gambar (you don't say). Aku nggak terlalu suka sama spons-nya. Soalnya agak keras gitu. Jadi untuk urusan spons aku masih pake spons bawaan dari bedak Kanebo :)

Masalah packaging ini aku nggak menemukan keluhan berarti, kecuali dia lumayan bulky dan makan tempat gitu sih di pouch make up. Tapi poin plusnya kacanya juga gede. Jadi ya syukuri apa yang ada saja. Hidup adalah anugerah~ *jadi nyanyi* *dilempar receh*

Shade yang aku pilih adalah shade no. 3 (Natural). Shade ini lumayan terang dan undertone kuningnya nggak sekenceng Kanebo. Awalnya sih aku takut shade ini bakal nge-clash di aku dan bikin mukaku terlihat abu-abu. Tapi karena waktu aku beli ga ada shade lain (atau ada, tapi keputihan ya? *lupa-lupa inget*), jadi aku pilih yang ini saja. Untuk warna yang lebih jelasnya, silakan cek foto di bawah.


Note: bedak ini warna aslinya lebih terang daripada di foto ya. Kayaknya foto yang keempat di atas lebih merepresentasikan warna aslinya deh, tapi kurang close up. Nah ini versi close-up-nya :))

Untuk coverage, bedak ini termasuk medium coverage. Noda merah dan noda bekas jerawat yang kecil-kecil cukup tersamarkan lah ya. Tapi noda bekas jerawat yang lebih besar dan relatif gelap sih masih perlu bantuan concealer. Sementara untuk staying power, bedak ini memerlukan touch up setelah pemakaian sekitar 5 jam. Jadi kan aku dandan dan berangkat ke sekolah itu jam 7,  nah jam 12 pas istirahat kedua dan abis sholat, touch up deh. Oil control-nya juga standar sih, nggak yang all day shine free kayak di klaimnya. Lagian mana ada sih kulit yang nggak minyakan setelah beraktivitas? Kalau ada yang kulitnya begitu, perlu dicek apakah itu kulit manusia atau bukan, hiii.

Di kulitku yang normal kombinasi, minyak-minyak di wajah sudah muncul setelah 3 jam pemakaian. Minyaknya juga nggak lebay kok, nggak bikin muka kita kayak abis disembur sama minyak goreng 1 kg. =)) Masalah oil control ini sebenarnya menurutku lebih tergantung pada kondisi kulit dan pelembab yang digunakan. Kalau pelembabnya rich banget (kayak lotion sama emulsion Shiseido yang aku pake), resiko muka oily dan greasy meningkat 50%. Jadi yaa, sesuaikan juga pelembab yang kalian pakai ya guys!

Btw, ini contoh pemakaiannya di muka aku ya. Maaf cuma segini doang dan nggak ada fotd-nya =))


Bisa dilihat, kilap di wajahku jadi berkurang ya guys. Warna kulit juga jadi kelihatan lebih rata. ^^

Yup, langsung aja ke kesimpulannya:

Like:
+ Harga terjangkau (sekitar IDR 35k, bisa lebih mahal atau lebih murah tergantung belinya di mana)
+ Packaging simpel dan kacanya lumayan banget buat dipakai ngaca
+ Coverage medium
+ Matte finish tapi nggak bikin muka flat
+ Staying power lumayan & nggak bikin cakey setelah pemakaian beberapa jam
+ Sudah ada SPF 32 dan PA+++ (yang lumayan bikin tenang kalau kebetulan sunblock lagi abis dan cuma bisa mengandalkan SPF di pelembab sama bedak doang. Ehehe)
+ Shade-nya cocok di kulitku yang kuning langsat
+ Nggak bikin break out asal ngebersihinnya sampai bersih-sih-sih
+ Mudah ditemukan di toko-toko atau di mall

Dislike:
- IMO, sponsnya kurang lembut
- Agak sedikit bulky
- Oil control-nya nggak seheboh yang di-klaim :p

Repurchase? Pengen nyobain varian lain, ehe
Reccomended? Yes, terutama buat mahasiswa yang nyari bedak murah tapi kualitas nggak murahan
Rate: 3/5

Semoga review-nya membantu! See you in the next post~ (^^)/
***


***

Senin, 23 Mei 2016

My First Liebster Award!

Assalamu'alaikum semuanya ^^)/

Kali ini aku nggak nge-post review dulu ya ... walau hati ini sudah sangat bergelora untuk ngepost review Eyeliner Dolly Wink [baca Japan Haul-ku di sini], tapi aku belum menemukan foto yang pas untuk aku jadikan pendamping hidup reviewnya.

Jadi, di sinilah aku ... mengetik post Liebster Award pertamaku, yang aku dapatkan dari kawan blogger-ku Sherly dari Tulisan dari Hati Kecilku. Yang belum tau blog-nya Sherly, cepetan cek deh. Dia anaknya ramah dan gahoel banget, selain itu postingan-postingan dia sungguh menghibur dan bikin mesem-mesem. Gaya tulisannya enak dibaca dan mengalir gitu, bikin reader jadi terhanyut(?) *nutup idung Sherly yang mulai melayang* XD

Fotonya nyomot dari blog Sherly. Credit untuk www.jeanybeaned.com

Tentang Liebster Award
Liebster Award adalah penghargaan yang kita berikan untuk teman-teman blogger lain, di mana kita saling menjawab dan melontarkan pertanyaan demi lebih saling mengenal satu sama lain. Award ini semacam penyambung tali silaturahmi dan perekat hubungan persahabatan antar blogger. (ya ampun bahasaku XD)

Mekanismenya, setelah kita di-tag sama seorang blogger (atau di-tag beramai-ramai, wkwk), kita tinggal menjawab pertanyaan dari blogger tersebut dan meneruskannya ke blogger lain. Ini ngingetin aku sama acara tag-tag-an notes yang sering aku dapet di FB-ku yang dulu, pas masih jaman otaku banget, hihi. Bedanya, kalau dulu seringnya dapet pertanyaan tentang karakter anime atau ship favoritku, sekarang dapetnya pertanyaan random yang berkaitan dengan beauty serta pengalaman pribadi. :D

Oke, tanpa banyak cincong lagi, mari kita kupas tajam satu persatu pertanyaan dari Sherly, setajam silet! *zoom in zoom out*

1. Sejak kapan ngeblog? Kenapa milih nuangin unek-uneknya di blog?
Kalau dilihat dari postingan pertamaku, blog ini mulai aktif sejak 27 Maret 2014, namun aku baru ngepost review pertamaku setahun kemudian, yaitu tanggal 7 Maret 2015. (telat amat ooy)
Bukan apa-apa sih, tapi pas tahun 2014 itu aku merasa super nggak pede kalau harus ngepost review beauty product menggunakan foto dari kamera hape-ku yang hanya 2 MP. Kebayang dong blurry-nya kayak gimana? Mana warnanya suka ngaco pula. Aku ingin pembaca blog-ku mendapatkan pengalaman membaca yang lebih baik dengan foto berkualitas baik pula, jadi aku menunda untuk blogging selama setahun lamanya sambil sedikit demi sedikit ngumpulin pundi-pundi demi membeli hape yang kekuatan kameranya lebih maknyos.
Fast forward ke tahun 2015, akhirnya terbeli jugalah sebuah smart phone S*msung yang dilengkapi kamera berkekuatan(?) 5 MP. Yah, walaupun kualitas fotonya nggak bisa dibandingkan dengan foto-foto yang diambil pakai kamera DSLR, tapi aku cukup puas lah sama hasil fotonya. Ga busuk-busuk amat lah (menurutku. Bisa jadi menurut orang lain lebih busuk dari masakan yang dilepehin Chef Juna, wkwk :'D)


Sumber

Soal kenapa milih nuangin unek-unek di blog, karena dari dulu aku memang pengen banget punya blog sendiri (maaf atas penjelasan absurd ini). Kalau ngeluarin unek-unek di FB gitu kan paling di-notice sama temen FB doang. Kalau di blog, seenggaknya kan bisa di-notice sama lingkup pembaca yang lebih luas dan blogger-blogger senior (sfx: notice me, Senpaaaai~). Format dan template blog yang bisa kita utak-atik sesuai keinginan sendiri juga jadi salah satu alasan. Rasanya asyik, kayak ngebangun rumah baru, dan dengan modal kreativitas, kita bisa menunjukkan pada dunia siapa kita sebenarnya. 


Sumber
Yah, intinya, dengan blog ini, aku bisa menunjukkan sisi femininku yang terpendam sejak SD sampai awal kuliah :"D (p.s: I was a tomboy back then. Rambut pendek, no make up, paling banter pake bedak ama lip balm doang, hobi nge-game dan baca manga, ikutan klub pencak silat pula :"D ). Rasanya lega bisa nge-share pendapatku soal produk kecantikan dan nge-post FOTD-an di sini ^3^

2. Kalau lagi blogwalking, suka main ke blog yang gimana? 
Hmm, pertanyaan yang gampang-gampang susah. Kalau menurutku sih, pribahasa "don't judge a book by its cover" itu tidak berlaku saat aku lagi blogwalking, karena I do judge the blogs by its cover! lol
Header yang simpel tapi menarik, layout yang clean (background-nya putih aja, ga dimacem-macemin), foto yang jernih, jelas, dan kece, jadi pertimbangan pertamaku. Kalau penampilannya udah menarik minatku, baru aku telusuri lebih jauh  ke unsur intrinsiknya. *cailah*
Aku suka blog yang gaya bahasa penulisnya tuh nyablak tapi nggak norak(?), lugas, terkesan akrab, tapi tetep rapi dan ga bikin sakit mata dengan bahasa @L4Y-nya (kecuali bahasa alaynya bersifat candaan dan berniat untuk menghibur semata, haha).

Ada banyak banget blog yang covernya oke, isi tulisannya juga yahud, tapi beberapa yang jadi ultimate favoritku itu blognya Mbak Sekar di Racun Warna Warni, Mbak Nahla di Halo Terong!, Mbak Nindy di Silver Treasure, Mbak Dine di DA Sisters Blog, Adhel di Black Sugar, dan tentu saja yang ngetag aku, Sherly. :D

3. Post apa yang paling suka kalian baca di blognya Sherly?
Aku suka semuanya :D *plak*
Tapi harus milih yang paling aku suka, mungkin yang ini: [Jangan Suka Nyinyir Sama Yang Suka MakeUp]
Well, aku yakin postingan itu mampu mewakili suara hati jutaan wanita pecinta make up di luar sana, yang entah kenapa sering dinyinyirin gajelas hanya karena suka sama make up. #facepalm
Yang suka nyinyir sama cewek yang suka make up, perlu disamperin dan ditanya dengan tampang serius, "Situ nyinyir sama cewek yang suka make up. Tapi sekalinya liat cewek berpenampilan kucel tanpa make up, masih dinyinyirin juga. Situ sehat, Mbak/Maz?"

Dan perlu dicatat kalau kami menggunakan make up bukan semata-mata karena ingin dipuji cantik/menawan/bersinar bagaikan bidadari turun dari kahyangan ya. Bukan. Kami melakukannya karena kami memang suka, sama saja kayak orang yang hobi beli buku karena mereka suka atau orang yang hobi ngemodif kendaraan karena mereka suka. Daripada nyinyirin hobi orang lain, lebih baik fokus sama hobi sendiri. 


Get a life :) - Sumber

4. Apa yang perlu Sherly tingkatkan di blog ini?
Hmm, apa ya? *pasang pose berpikir ala Conan*

Shinichi aja ikut mikir - Sumber

Secara keseluruhan aku udah suka sama tampilan blog dan gaya nulis Sherly sih. Mungkin aku mau request banyakin postingan yang berhubungan sama beauty kali ya. Semacam daftar Monthly Favorite, FOTD, Beauty Tips, atau review produk, yang gitu-gitu lah. Ga perlu tetiba ngebrudulin postingan tentang make up kok, cukup satu atau dua post dalam sebulan ;) (jadwalnya terserah Sherly sih, yang jelas aku kepo pengen liat Sherly selfie-an, hahaha)

5. Mulai kapan suka makeup? Pernah dapet nyinyiran karena suka makeup gak? Ceritain dong!

Kalau ditanya mulai kapan sukanya, mungkin sejak kuliah semester 3 kali ya? Saat itu aku nggak sengaja nemuin beauty blog (aku lupa punya siapa Orz) dan lagi seneng-senengnya sama K-Pop dan Korean look. Aku mulai rajin baca review-an produk kecantikan dan ritual skin care dari berbagai blog, bahkan mantengin sampe ke bagian komen-komennya. .///.

Aku juga sering nge-download tutorial make up dari Youtube, cuma karena dulu 'alat tempur'ku masih sangat terbatas dan teknikku dalam ber-make up bisa dibilang poor, jadi ya cuma suka mantengin sambil ngayal suatu hari nanti aku bisa nge-recreate look itu. Sekarang juga teknik make up-ku masih ga terlalu advanced-advanced amat, tapi alhamdulillah sering dapat kepercayaan untuk nge-make up-in orang lain :'D Waktu sahabatku wisuda, dia lebih milih di-make up-in sama aku daripada ke salon lho. (yha bisa jadi alasan utamanya buat ngehemat budget sih lol) Dan sekarang sahabatku yang satu lagi juga minta di-make up-in buat acara wisudanya. ^^ Ditambah, aku jadi sering dapat pertanyaan dari teman-teman real life-ku soal produk skin care atau make up. Seneng sih bisa ngebahas beauty product, daripada gosipin hidup orang kan mending gosipin lipstik yang lagi ngehits. Ya nggak? ;)

Kalau masalah nyinyiran karena suka make up, alhamdulillah aku jarang banget dapet sih. Paling kalo kebetulan lagi pake lipstik yang warnanya merah cetar (seperti lipstik Purbasari yang review-nya aku post di sini), aku dikatain menor :'D
Yha, sebenernya sih harusnya masalah warna lipstik apa yang aku pakai, cukup menjadi urusanku seorang ya, tapi kalau ada yang usil komen begitu, paling aku senyumin aja. *sambil mikirin dan keesokan harinya langsung pake lipstik yang warnanya lebih kalem* :'( #anaknya baperan

6. Lebih suka makeup yang Asian-look atau Western-look? 

Lebih suka Asian-look, karena mukaku nggak begitu cocok kalau didandanin ala Western-look. Rasanya mukaku jadi keliatan galak dan lebih tua begitu. Padahal pengen juga sekali-sekali pake Western-look, dengan alis tebal menukik, muka ter-contour, dan bibir merona cetar dengan warna bold yang matte.


Make up Western-look yang cetar membahana ulala-Sumber

... Tapi bisa-bisa aku diputusin sama mas pacar :") (dia lebih suka tampilan make up yang super natural. Mungkin karena dia orang Jepang jadi sukanya make up ala Jepang juga yang menekankan alis-tipis-tak-terlalu-menukik, pipi bersemu merah muda, dan glossy lips dengan warna yang super natural. 


Yha kira-kira seperti inilah - Sumber

Dia bahkan nggak pengen lihat aku pakai eyeliner :"D #padahal model di atas juga pake eyeliner #padahal udah dibeliin eyeliner #terus aku kudu piye

7. Sekarang kan lagi hits lipstik/lip cream matte. Kalo bisa kasih tau brand favorit dan shade-nya dong :3

Walaupun lipstik matte lagi ngehits, tapi aku baru punya 3 lipstik matte (dan belum punya lip cream Orz), satu dari brand luar (Revlon Matte Balm), dan dua dari brand lokal (Wardah dan Purbasari Matte Lipstick).
Yang jadi favoritku sih Wardah Matte Lipstick (baca review-nya di sini). Shade-nya Summer Pink, nomor 16. 



Kenapa aku ngefavoritin lipstik itu? Karena walaupun matte, dia nggak ngeringin bibir. Hasilnya memang nggak terlalu matte, masih ada kilaunya dikit (yang bisa dengan mudah di-blot pakai tisu), tapi seenggaknya warnanya cocok buat tampilan natural ataupun tampilan yang lebih 'heboh', dan kurasa juga bakal cocok untuk berbagai warna kulit.
Untuk Revlon dan Purbasari, aku nggak sreg sama warnanya, yang satu terlalu pucet (235 Mischievous Malicieuse), yang satu terlalu tua (84 Ruby dan 85 Safir)-_-'

8. Lipstik nude atau gonjreng?

Boleh aku milih tengah-tengahnya? :'D
Aku ga suka lipstik nude yang warnanya mirip banget sama warna bibir, tapi juga kurang suka sama lipstik gonjreng yang bikin orang noleh dua kali.
Aku lebih suka lipstik yang dibilang nude, nggak nude, dibilang gonjreng, ga gonjreng juga. (?) #ribet amat hidup lo Yul
Semacam warna coral muda, warna peach atau peachy pink yang bikin muka keliatan seger gitu lah. Semoga kalian paham maksudku. X'D

9. Kalau kalian lagi duduk sebelahan dengan 'mbak-mbak kelewat hits' di suatu tempat dan makeup yang dia pakai tuh... weird banget (alis sinchan kelewat nukik, muka putih-leher item-tangan belang kepanasan) kalian berani negur gak? Atau cuma mesem-mesem dalem hati?

LOL. Aku sering nemu yang kayak gini, tapi kebanyakan nemunya di dunia maya. Paling cuma mesem-mesem dalem hati sih, dan berdoa semoga dia dikasih hidayah dari Yang Maha Kuasa.
Abis kalau aku negur, takut dikatain sotoy. Maksudnya kan baik, tapi yha ada beberapa hal yang lebih baik tak dikatakaan. Apalagi siapa tahu si Mbak kelewat hits itu lagi PMS. Bisa kelar idup lo.

10. Pentingkah untuk selalu update di semua sosial media?
Kalau buatku sih, nggak terlalu penting. Sosmed yang rajin aku update cuma BBM aja, sisanya paling aku update kalau lagi mood aja. Gatau kenapa ya, aku emang jadi lebih suka untuk ngebaca update-an orang dan nge-scroll nge-scroll cantik daripada update status/foto sendiri. :3

11. Pernahkah selingkuh/diselingkuhi/jadi selingkuhan? Jujur aja xD

Pertanyaan Sherly yang ini sungguh mematikan XD
Kalau diselingkuhi sih, alhamdulillah nggak. Paling kalaupun diselingkuhi, dia selingkuhnya bukan sama cewek lain, tapi sama kerjaan dan hobi dia. :'D Toshi itu orangnya lempeng banget, kalaupun aku sodorin foto-foto cewek lain lewat instant messenger, paling dia cuma komen 'oh' (...) Matanya juga ga pernah lirik-lirik nakal, lurus aja gitu sambil jalan cepet banget.
Lagian dia mau selingkuh sama siapa? Ga banyak orang yang bisa paham bahasa Indonesia dan Inggris dia yang kental unsur Jepangnya itu, lol.

Kalau jadi selingkuhan ... uhuk, aku nggak mau dibilang jadi selingkuhan sih, tapi pernah dideketin sama cowok yang udah punya pasangan. Bilangnya sih dia lagi break sama pacarnya, tapi ujung-ujungnya mereka balikan juga. Coba bayangkan kalau aku nerima dia, paling pas dia balikan sama pacarnya, aku bakal turun pangkat dari gebetan jadi selingkuhan. Nehi banget lah. LOL


Jadi selingkuhan? How about NO. - Sumber

Nah, kalau soal selingkuh ... aku gatau ini bisa dibilang selingkuh apa nggak, tapi aku nggak bisa membohongi diri sendiri untuk nggak fangirling-an kalo lagi liat idol yang cakep banget. Yha kalo aku mengagumi idol mah wajar kali ya? Toh nggak mungkin juga aku pacaran sama mereka, lol.
Apa? Kalian kepo idol-ku siapa? Yah, mungkin untuk yang tahu dunia per-K-Pop-an udah nggak asing kali ya sama rapper tamvan satu ini.


Tatapanmu bikin meleleh, TOP-oppa *q*

Alismu mengalihkan duniaku

Tembak aku Mas! Tembak! Hayati rela!
Dialah T.O.P dari BIGBANG. Dia sosok yang sering aku idamkan buat jadi pasanganku (dulu). Tubuh tinggi, suara nge-bass seksi, dan tatapan yang bikin lumer, paket lengkap deh. Walaupun dia nggak suka ngumbar abs kayak idol K-Pop yang lain, tapi dia seksi dengan cara dia sendiri. :>

Sementara cerita selingkuh yang lain ... hmm, kadang aku lebih milih chatting sama orang lain daripada doi, apalagi kalau chattnya dah gak nyambung dan gatau mau dibawa ke mana. Tenang, 'orang lain' itu cewek kok. Sesama cewek kan lebih memahami satu sama lain. Mau ngomongin apa aja juga ga perlu jaim. :D

Segitu aja ya cerita perihal selingkuh-selingkuhannya? Maaf, kisahnya tak sedramatis yang Sherly harapkan. *mungkin* lol


12. Clubbing a.k.a dugem... pernah nyoba gak? Kalo pernah, cerita dikit bisa kali ah! 
Ini pertanyaan terakhir ya? Akhirnya. *ngehela napas lega* Aku mulai pegel ngetik mulu nih, apalagi jawabanku panjang-panjang lol.

Cukup satu jawaban singkat yang akan kuberikan: tidak pernah. (dan mudah-mudahan nggak akan pernah. Clubbing is not my style :D)

Haaa, nggak kusangka ternyata menjawab 12 pertanyaan aja butuh waktu 2 jam lebih untuk menjawabnya. O_O

Karena post ini kayaknya udah sepanjang jalan kenangan(?), jadi langsung aja ya, aku mau ngasih Liebster Award ini untuk para blogger yang super kece, yaitu:

1. Adhel
2. Merry
3. Indira
4. Anne
5. Nindy
6. Isthi
9. Arda
10. Limas


Aku memilih berdasarkan blogger yang aku follow dan blogger yang sering berkomentar ria di blogku. Mari saling mengenal lebih jauh lagi~ :D
Oh ya, nggak ada kewajiban untuk meneruskannya ya, tapi aku akan senaaaang sekali kalau kalian mau meneruskan award ini dan menjawab pertanyaan di bawah. Tenang, pertanyaannya nggak sesusah pertanyaan calon mertua kok. #eh

1. Lebih suka warna-warna yang cerah atau yang kalem?
2. Lebih milih cowok tampan-tapi-pendek atau cowok-tinggi-tapi muka-biasa-aja?
3. Tipe idealmu kayak gimana?
4. Bagian tubuh yang paling disuka apa?
5. Single or in relationship? ;)
6. Siapa blogger favoritmu? Dengan alasannya ya :)
7. Paling sering foto dengan pose kayak gimana?
8. Apa skin care favoritmu? (sebut merek boleh kali ya :p )
9. Share lipstik yang jadi holy grail-mu dong :) Sekalian dibikin short review atau taruh link review-nya ya :D #banyak maunya
10. Ngeblog demi hobi semata atau ada planning menjadikannya lahan mencari rezeki? Jujur ya :D
11. Bagaimana cara kamu menghabiskan waktu ketika lagi me-time?
12. Menurutmu, Yuli di dunia nyata itu orangnya kayak gimana? (tebak aja ya, kalaupun nggak kenal, silakan kenalan lewat IG-ku @iluy.iluy atau fanpage Beauty and Story :D) #halah #ujung-ujungnya promosi lol

Monggo dijawab. Nggak ada deadline kok, silakan ditulis seluangnya aja, hehe. Kalau sudah, izinkan aku ngepost link postingan kalian di bawah ya. ^^

Segitu dulu deh, makasih udah baca sampe sini yaaa. See you on my next post :*

***


***