Tampilkan postingan dengan label Eyes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eyes. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 November 2016

Review: Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara

Halo semua~ Aku kembali lagi dengan review baru, kali ini datang dari brand lokal yang sudah tak diragukan lagi ketenarannya, yaitu Wardah! Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara ini sebenarnya sudah aku miliki dan gunakan sejak beberapa bulan yang lalu, tapi baru sempat aku review sekarang ^^;
Sebelumnya aku pernah dikasih mascara ini dari temanku pas jaman kuliah, karena suka dengan hasilnya maka aku pun repurchase maskara ini. Ada cukup banyak hal yang aku suka dari produk ini, tapi ada minusnya juga sih. Scroll terus untuk review lebih lengkapnya ya~ 😊


Kita mulai dari packaging. Tampilan luarnya berwarna silver dengan sisi yang sedikit melengkung. Terlihat simpel dan tidak terlalu banyak aksen. Untuk ukuran maskara, dengan ukurannya yang segitu, agak sedikit menuh-menuhin make up pouch sih kalau dibawa traveling. Aku berharap packaging-nya lebih slim lagi, haha. Maskara ini dilengkapi dengan plastik pelindung saat kita membelinya, jadi terjamin belum dibuka-buka sama orang lain ya. 😊



Di bagian belakangnya tertera keterangan ingredients, netto (7 gram), warning, dan PT yang memproduksi maskara ini. Ada logo Halalnya juga lho. Jadi bagi yang muslimah tentu saja tidak perlu ragu menggunakan maskara ini ya. ^^

Klaim dari maskara ini adalah: “Dapatkan bulu mata lebih tebal, panjang, dan lentik hingga 24 jam. Maskara yang diformulasi khusus dengan Curl Lock Powder, Breathable Formula, Argan Oil dan Vitamin E.”
Hmm, adakah para ladies di sini yang memakai maskara hingga 24 jam? Sepertinya sih jarang-jarang ya, kecuali kalo lagi males ngebersihin maskara sebelum tidur ^^; *kebiasaan buruk yang kadang tak bisa kuhindari karena terlalu mager* #plak #janganditiru



Panjang wand maskara ini normal, nggak terlalu panjang juga nggak terlalu pendek. Pas sih menurutku. Brush-nya tebal, berbentuk sedikit melengkung dengan bagian yang mengecil di ujungnya. Bagian ujung yang kecil itu cukup memudahkanku untuk menjangkau sudut luar bulu mataku :)
Formula maskara ini cukup kental tapi nggak sampai yang super-kental-bikin-clumpy gitu. Bisa dilihat hasilnya di foto di bawah ini ^^


Foto pertama bare eyelashes, foto kedua dan ketiga menggunakan Wardah EyeXpert Perfect Curl Mascara setelah dilentikkan dengan eyelash curler, dan foto terakhir saat aku menambahkan eyeliner. Cukup terlihat ya perbedaannya. Bulu mata yang sudah dilentikkan dan diaplikasikan maskara membuat mataku terlihat lebih “awake” (bahasa kerennya “melek”, lol). Semakin terlihat melek ketika aku juga menggunakan eyeliner.

Hasil penggunaannya kelihatan berbeda jika sebelumnya kita tidak melentikkan bulu mata menggunakan eyelasher curler, jadi jika kamu ingin penampilan yang lebih natural, tidak perlu menggunakan curler, tapi jika ingin penampilan yang lebih dramatis dan cetar membahana, eyelashes curler is a must!

Kalau aku cuma mau ke kantor atau ke tempat biasa, biasanya aku nggak repot-repot pakai eyelashes curler, baru deh kalau mau kondangan atau acara khusus pakai itu. Soalnya selain untuk menghemat waktu dendong, terlalu sering pakai eyelashes curler/pelentik bulu mata bisa bikin bulu mataku gampang rontok 😐

Baca juga: Maybelline Hyper Curl Volum Express Mascara

Untuk membersihkannya, kita butuh eye make up remover yang bisa membersihkan make up waterproof. Biasanya sih aku pakai Pixy Eye and Lip Make Up Remover. Hanya saja, maskara ini adalah tipe maskara yang bleber saat sedang dibersihkan, bukan tipe yang menyerpih gitu. Jadi siap-siap aja menghadapi kebleberan itu ya XD

Satu hal yang aku kurang suka dari maskara Wardah ini ya tentang kebleberannya. Kalau cuma kena air, keringat atau oil di wajah sih ga masalah, hanya saja bagian mataku selalu cemong gitu kalau lagi ngebersihin maskara ini. Kadang saat aku ngerasa ngebersihinnya udah maksimal pun, besok paginya saat bangun masih ada sisa-sisa maskara yang menempel di bawah mataku, sukses bikin aku jadi kayak panda X’D

Oke, jadi kesimpulannya adalah:
(+) Efek melentikkan dan menebalkannya cukup kelihatan
(+) Waterproof dan long lasting
(+) Harganya cukup terjangkau (sekitar IDR 60 – 70k)
(+) Aplikatornya membuat penggunaannya terasa lebih mudah
(+) Halal

(-) Bleber saat sedang dibersihkan
(-) Masih suka ada sisa-sisa maskara di bawah mata pada keesokan harinya
(-) Packaging-nya sedikit gendut dan kurang travel friendly
Rate: 4/5
Repurchase? Maybe

Reccomended? Yes, jika kalian menginginkan maskara yang melentikkan dan menebalkan juga waterproof.

Adakah dari pretty ladies di sini yang pernah menggunakan maskara ini? Share pendapatmu di komentar ya~ 😊

Jangan lupa follow blog-ku dan like facebook page-nya~ ^^
See you!
***

Sabtu, 25 Juni 2016

What's in My Make Up Pouch? [Racun Warna Warni x Cathy Doll Giveaway]



Hi, beauties! Setelah kemarin aku nge-post review terus, sekali-sekali penyegaran ya, bikin artikel yang lain. XD
Kali ini aku mau ngebahas isi make up pouch aku. Ini versi buat dibawa mudik ya, dan estimasi mudiknya itu selama beberapa hari. Jadi jangan heran kalau ada make up remover segala macem aku bawa-bawa. :)) Kalau buat sehari-hari sih, isinya bisa berkurang sampe 80%. Palingan cuma bawa yang penting-pentingnya aja kayak bedak, lip balm, lipstik, sama eyeliner. [Edited on June 26th, 4:41 AM]
Jadi ada yang masih bingung mau bawa apa aja buat mudik nanti? Yuk baca terus~

Kamis, 23 Juni 2016

Review Viva Eyeshadow Queen (D)

Halo, beauties! Aku kembali lagi dengan review eye shadow dari Viva Queen. Sebelumnya aku juga pernah review eyeshadow cream dari Viva lho. Bisa dicek di sini ya :3 (pssst, eyeshadow cream Viva murahnya kebangetan lho, hihi)

Eyeshadow ini sudah lama banget aku belinya, udah setahunan kali ya, dan belum hit pan juga sampai sekarang HAHAHA. *seneng beli tapi males pake wtf*
Dulu aku beli eyeshadow ini buat dipake pas wisuda lho. Low budget banget ya. Maklum waktu itu masih jadi mahasiswi-baru-lulus-sidang-skripsi-terus-nganggur-ga-ada-kerjaan. :'D

Baiklah tanpa basa-basi lagi mari kita tengok penampakannya. ^^
Sorry for the bad quality photos, ini fotonya udah jadul banget soalnya hiks. Tapi foto swatch-nya lebih jelas kok, tenang aja :)



Eyeshadow ini tidak dilengkapi box/kardus lagi saat aku beli. Jadi ya polos begini aja. Aku pilih seri yang D, di mana kombinasi warnanya adalah putih, peach, dan ungu tua. Semuanya shimmery ya. Shimmer-nya sih menurutku lembut, ga lebay. Aku pilih warna ini karena kupikir warnanya udah cocok sama seleraku yang suka make up natural. Warnanya ga aneh-aneh kayak yang merah-kuning-ijo-di langit yang biru~ (meskipun rasanya saat ini pengen nyobain beli eyeshadow pallete yang warnanya variatif sih. Bosen warnanya netral melulu :'3 )

Packaging luarnya kelihatan lebih 'berkelas' di banding eyeshadow Viva yang bukan seri Queen. Kalau yang seri biasa itu warna packagingnya hitam dan eyeshadow-nya cuma dua warna gitu deh. Temenku pernah beli yang kombinasi hitam-kuning, tapi aku nggak terlalu suka karena kemasannya terkesan seadanya banget. Yang ini masih lebih mending. :D

Di dalamnya ada sebaris kaca yang miniiii banget. Rada ga guna sih menurutku karena beneran super mini. Ga ada kacanya pun ga masalah sebenernya. Secara semua cewek pasti punya cermin yang lebih memadai untuk dipakai saat lagi make-up-an mata, yekan? :3
Aplikatornya dual-ended yang mana bentuknya sponge semua dan berwarna putih. Salah satu sponge-nya udah copot di aku, hahaha. Sponge-nya pendek banget, ga terlalu mengangkat produk dan berkesan cuma 'formalitas' gitu. Saranku lebih baik kita nyiapin eyeshadow brush sendiri ya, ladies~


Ini swatch-nya di jariku. Lebih nempel di jari malah daripada di sponge/brush, haha. XD
Dan di bawah ini swatch-nya di kulit tanganku ya guys.

Atas: Tanpa Eye Base
Bawah: Dengan Eye Base
Warnanya lebih kelihatan kalau pakai eyeshadow base ya. Tanpa eyeshadow base dia pigmentasinya kurang bagus dan cenderung powdery. Base yang aku pake adalah dari La Tulipe, anyway.
Kalau diurutkan dari pigmentasi yang paling tinggi, warna ungu tua itu paling pigmented, diikuti dengan warna putih dan warna peach.

Kenapa aku bilang warna peach nggak pigmented? Karena kalo di kelopak mataku itu warnanya hampir nggak kelihatan, sodara-sodara. :'D Beneran beti-beti gitu sama warna eyelid-ku sendiri, berasa nggak pake eyeshadow, bwahaha.

Warna putihnya itu sendiri aku paling suka soalnya bisa sekalian dijadiin highlighter ala-ala atau buat ditaruh di area bawah mata untuk bikin aegyo sal gitu, haha. (Btw aegyo sal sekarang udah nggak trendy lagi ya? Ok bhai)

Btw ini aku nyoba ketahanannya pas aku usap pakai tisu kering, pengen tahu apakah masih ada jejaknya atau hilang begitu saja tanpa kabar kayak Bang Toyib. *oke ini garing*


Bisa dilihat pemirsaaaa, tanpa base, eyeshadow ini langsung hilang tak tahu rimbanya. :'D
Cuma shimmer-nya aja yang tertinggal, warnanya bablas ga ada. Padahal cuma pake tisu kering lho.
Sementara dengan base, masih ada lah ya jejak warnanya.

Ketika aku pakai di mataku pun, staying power-nya kurang oke. Baru dipake berapa jam udah mulai pudar. Jadi jika kalian memiliki eyeshadow ini, wajib hukumnya pakai eye base ya. Kalau nggak punya eye base lebih baik cari eyeshadow lain yang lebih pigmented dan long lasting. Kalau dari merek lokal, Sariayu udah juaranya deh. :3 Harganya memang sedikit mahal dibanding yang ini, tapi ya ada harga ada kualitas. Berhubung eyeshadow Viva Queen ini memang dibandrol dengan harga yang terjangkau banget (kalau ga salah sih IDR 30k-an ajaa), jadi jangan berharap terlalu banyak ya. Nanti kalau ga terwujud bisa baper, terus nangis di bawah shower. :'3 /yaelah /drama queen

Baiklah, mari kita baca kesimpulannya.

Like
+ Harganya affordable sekali
+ Packaging-nya lebih baik daripada seri biasa, tidak ringkih
+ Pilihan warnanya cukup banyak
+ Mungil, nggak menuh-menuhin make up pouch, travel friendly
+ Mudah ditemukan di mana-mana (counter Viva atau toko kosmetik)

Dislike
- Kurang pigmented, terutama warna peach
- Cepat pudar (kecuali yang ungu, lumayan tahan lama)
- Butuh eye base lagi
- Aplikatornya kependekan dan kurang ngangkat produk
- Cerminnya kekecilan :'D

Repurchase? No
Reccomended? Not really
Rate: 2.5/5

Yup, semoga review-nya membantu.  Pantengin terus blogku ya. Aku berencana mau membombardir kalian dengan review produk lokal dan produk dari Jepang~ mwahaha XD
Caranya? Cukup follow aku di Facebook dan GFC, link-nya sudah ditaruh di bawah ya. Follow instagramku juga kalau berkenan, nanti aku follback. :3
Bye~

***


***

Minggu, 03 April 2016

Another Japan Beauty Haul + First Impression

Assalamu'alaikum~ Konnichiwa, minna-san~
Sebelumnya aku minta maaf yah karena bulan kemarin vakum nge-blog. Jadi ceritanya bulan kemarin itu kamar + kamar mandiku lagi direnovasi. Banyak pekerja bangunan yang berseliweran di rumahku, yha otomatis mood foto-foto buat blog pun menurun drastis :") Padahal banyak banget hutang review-an aku. Terus, produk haul sebelumnya aja belum direview semua, ini udah bikin postingan haul lagi. :") Sungguh blogger tak bertanggungjawab. Silakan geplak saya, sodara-sodara, jika itu membuatmu lega. *tapi jangan deng, atit soalnya*

FYI juga, tanggal 22-28 Maret kemarin, Satoshi (watashi no kareshi a.k.a my boyfriend) pulang kampung ke Jepang, dan tanggal 29 dia sudah ada di rumahku. Sasuga banget kan. Aku mah bakal jetlag dan ogah kemana-mana selama seminggu kayaknya kalau jadi dia. Lol
Sebagai orang Indonesia sejati, ga afdol rasanya kalau ga nitip oleh-oleh sama orang yang bepergian, apalagi bepergiannya ke luar negeri. Yah, walaupun aku ngerasa budaya ini cukup merepotkan untuk si traveller, tapi asal kita tau diri dan ga pesen yang aneh-aneh, ga haram kan? :D

Aku nggak pesen yang macem-macem kok, cuma pesen kosmetik dari Canmake dan Dolly Wink yang sudah jadi wish list-ku dari jaman jebot, sama merchandise Kuroko no Basuke. Buat yang ga tau Kuroko no Basuke, itu adalah anime yang bercerita tentang para bishounen seksi yang berlarian kesana-kemari demi memasukkan bola basket ke dalam ring dan menjadi pemain basket nomer 1 se-Jepang. Sounds typical, tapi sekali nonton pasti ketagihan nonton sampe selesai deh. XD
Dan ternyata oleh-olehnya ditambahin lagi dengan Rillakuma stuffs, sepasang sepatu (yang dipasarkan di Jepang tapi 'Made in Indonesia' punya, lol), dan baju-baju. Waaaai~ rezeki blogger soleh! :P

Baca juga Japan Haul-ku yang lain:
- First Post in 2016: Resolusi dan Beauty Haul dari Jepang
- Gift: Shiseido Benefique Samples + First Impression

Yak, kita langsung saja lihat penampakan oleh-olehnya yuk~


Dari kiri ke kanan:
1. Canmake Lip & Cheek Gel
2. Canmake Highlight & Retouch Concealer UV
3. Canmake Perfect Stylist Eyes
4. Dolly Wink Black Eyeliner (Liquid & Pencil)

Sekarang, aku mau ngasih tau first impression-ku tentang produk-produk di atas ya. Dimulai dari yang paling aku suka. ^^


Dolly Wink Black Eyeliner
Price: 1200 yen
Jujur aja, aku udah ngiler sama produk ini sejak lama. Selain karena belum pernah punya liquid liner yang bentuk pen gini, aku juga udah keracunan reviewnya di blog My Lovely Sister dan juga di video-video Kawaii Pateen. Aku ngerasa beruntung banget karena dibeliinnya langsung yang liquid + pencil sekaligus, dengan harga 1200 yen pula. Kalau dilihat di website Dolly Wink, aslinya harga 1 liquid eyeliner ini 1296 yen dan yang pensil 972 yen! O_O

Saat nyobain nge-swatch di tangan untuk pertama kali, aku nyoba ngetes ketahanannya, dan bisa aku simpulkan kalau kedua eyeliner ini smudgeproof dan waterproof. Yap, dua-duanya, termasuk yang pensil! Sugoii. Digosok sampe kulitku merah pun dia tetap stay dengan cantiknya. Dia hanya mulai memudar saat aku gosok pakai air + sabun. Selain itu pas dicobain di mata, felt tip-nya juga mudah banget digunakan! Belum pernah rasanya aku menggunakan liquid eyeliner selancar itu, LOL. Packaging juga ga usah ditanya. Kawaii seperti layaknya produk Jepang. Intinya, aku ga menemukan kekurangan apapun dari eyeliner ini selain nyarinya yang agak ribet karena harus beli online, dan harganya yang lumayan mahal kalau dibeli satuan. Love it so damn much!


Canmake Perfect Stylist Eyes
Price: 780 yen
Ngidam sama eyeshadow ini karena packaging-nya yang unyu-banget-deh-ga-bohong, dapet 5 warna dalam satu kemasan, dan karena topping jewel-nya yang bisa bikin mata kira-kira (red: sparkling/gemerlapan, lol). Untuk shade-nya, aku serahin aja sama Toshi, minta dipilihin yang mana yang kira-kira cocok buat aku. Terus dipilihin shade no 10. Aku kurang tahu ini ada berapa shade, tapi kayaknya lumayan banyak deh untuk kalian pilih :D
Bisa dicek langsung di Website Canmake ya produk-produk yang lainnya.

First impression-ku, semuanya warnanya shimmery, nggak ada yang matte. Khusus untuk topping jewel (yang posisinya di tengah), dia nggak berwarna, cuma kayak glitter aja gitu.
Pigmentasinya lumayan, walau rasanya dia perlu bantuan primer untuk membuat warnanya lebih keluar sih. 'Liner', warna yang paling gelap, paling pigmented di antara semuanya, ga pake primer pun udah cetar. Teksturnya ketika dicolek itu smooth, tapi fall out-nya lumayan heboh. Hati-hati aja bikin muka kejatuhan glitter yang akan mengakibatkan wajah kita bertransformasi jadi bola disko, LOL. Untuk aplikatornya sendiri, aku rasa dia kependekan deh, dan kuasnya kaku, ga bisa dipake buat nge-blend. Material plastik untuk packaging-nya sendiri terasa agak rapuh gitu. Harus dijaga baik-baik, jangan sampe jatuh >.<


Canmake Lip & Cheek Gel
Price: 600 yen
Awalnya excited banget untuk nyobain ini, tapi produknya ternyata jauh lebih kecil dari yang aku bayangkan. Sebenarnya jadi bikin ringkas untuk dimasukkin ke dalam pouch make up sih, tapi entah kenapa aku ngarepnya produk ini isinya lebih banyak/lebih besar :p

First impression: teksturnya buttery, jadi pas disentuh, aku ngerasa kayak lagi nyolek mentega gitu :D Dia tidak terlalu creamy, lumayan light sih, sesuai sama namanya 'gel'. Hasil akhirnya ketika diulaskan di pipi dewy finish gitu, sedangkan kalau di bibir jadi glossy. Sebagai blush on, dia cukup long lasting, tapi sebagai lip gel, staying power-nya biasa-biasa aja. Ga ninggalin stain juga.
Warnanya keliatan kayak pink natural gitu. Iya sih natural, tapi kalau dipake di pipi. Di bibir mah jadinya kayak blue based pink yang kontras sama kulit kuning langsat-ku :"D
Aku jadi nggak percaya sama produk-produk berwarna pink deh. Peach lebih cocok buat aku. Hiks.
Warna ini juga dipilihin sama Toshi, btw. :')


Canmake Highlight & Retouch Concealer UV
Price: 580 yen
Ngidam concealer berwarna terang, karena concelar Revlon yang aku beli sebelumnya terlalu gelap gitu, hanya bisa dipakai buat nutupin bekas jerawat. Nah, kalau yang ini aku gunakan untuk menutupi dark circle, sebagai eyeshadow primer, dan sebagai highlighter tulang hidung. Warnanya terlihat keputihan di awal, tapi beberapa menit kemudian dia dengan ajaibnya menyesuaikan sama warna kulitku. Aplikatornya berbentuk doe foot, agak aneh juga sih menurutku, kok malah kayak lip gloss gini, haha. Teksturnya lebih 'encer' dibanding concealer Revlon, dan dia cukup mudah dibaurkan. Untuk staying power aku bahas nanti aja deh di full review-nya. Lupa-lupa inget soalnya. Jarang pake concealer kalau cuma dandan sehari-hari sih, haha.

Yah, first impression-nya segitu dulu ya. Kalau kepanjangan malah ntar jadi review tersendiri. Ini aja sebenernya udah kayak short review sih. Jadi kalau seandainya aku ga bisa bikin full review-nya, tinggal cek aja postingan ini ya, HAHAHA. #plak

Bonus: Figurine Kuroko Tetsuya dan Aomine Daiki. So cute! Love them! <3 Pengen ngoleksi figurine karakter KnB lain juga :')
Price: 350 yen/pcs






Itu aja ya, update-ku kali ini. Next, aku mau bikin postingan tentang Satoshi's Early Birthday. Yang penasaran kayak gimana muka pacarku sebenarnya, stay tuned ya. Aku udah minta ijin untuk posting foto dia di blog ini. XD
Klik di sini untuk follow blog-ku yah~ Bye bye muach :* #alaylu
Oh iya, yang pengen request full review produk-produk di atas, silakan komen di bawah ya! ^^ See you soon!

Jumat, 19 Februari 2016

Review Viva Eyeshadow Cream (Cokelat, Hitam, Putih)

Assalamu'alaikum ^^
Setelah kemarin membahas produk Jejepangan, kali ini aku mau me-review produk asli Indonesia. Brand ini sudah eksis sejak jaman baheula (baca: jaman dulu) lho, dan aku inget banget dulu mamaku suka pakai bedak dari merek Viva. Hahaha. Habis emang murah dan cocok sama kulit orang Indonesia sih :D

Tapi yang akan aku bahas kali ini bukan bedaknya ya pemirsa, melainkan eyeshadow cream-nya. Ada yang sudah pernah lihat/denger? Eyeshadow ini aku beli di salah satu toko kosmetik di kotaku, nama tokonya Putri Sunda. Eyeshadow yang dijual satuan ini harganya murah banget lho. Hanya sekitar IDR 6000/pcs. Maaf aku lupa harga aslinya karena udah lama banget semenjak belinya, dan aku payah dalam mengingat angka (termasuk tanggal), lol.


Inilah penampilan packaging-nya setelah berbulan-bulan. Udah lumayan kucel ya. Tapi EXP date-nya masih lama kok. Yang cokelat sampai 2018, yang hitam dan putih sampai 2019. Etdah, tahun segitu aku udah gendong anak kali ya? =))
Aku membeli eyeshadow cream ini memang nggak langsung sekaligus. Pertama aku beli  yang cokelat dulu, terus hitam, terus putih. Jadi wajar ya kalau yang cokelat masa EXP-nya lebih pendek.


Masalah packaging, aku nggak bisa berkomentar banyak sih. Dengan harga segitu, menurutku wajar kalau kemasannya terbuat dari plastik yang terkesan murah. Yha emang murah sih. :)) Pokoknya packaging-nya tidak diperuntukkan bagi cewek-cewek yang menomorsatukan penampilan luar. Selain penampilan luarnya kurang menarik, dia juga rapuh kayak hatiku. Tutupnya yang berwarna bening itu gampang banget lepas. Kesenggol dikit pasti lepas deh. Ga strategis untuk dibawa-bawa, karena kalau tutupnya gampang lepas kan berarti dia gampang kotor dan mengotori benda lain juga.

Swatch di tangan:


Tekstur ketiga eyeshadow ini berbeda-beda lho. Yang paling terasa 'basah' adalah yang Hitam, lalu Putih, dan terakhir Cokelat. Cokelat dan Putih memiliki sedikit shimmer yang superrrr micro. Nggak akan kelihatan jelas kalau udah dioleskan di kelopak mata kecuali ngeliatnya pakai kaca pembesar atau teropong (set niat amat), sedangkan yang Hitam itu hasil akhirnya matte alias tanpa shimmer.
Masalah pigmentasi, lumayanlah ya. Aku mengoleskan swatch-nya dalam 3 kali swipe, dan hasilnya seperti di atas. Hanya saja, mungkin karena tekstur si Hitam yang lebih 'basah', dia lebih mudah nge-crease dibanding warna lain, dan meski dia warna yang gelap, pigmentasinya kalah sama si Cokelat.

Di foto di bawah ini, aku mengulaskan warna Putih di seluruh kelopak mata sampai ke dekat alis menggunakan jari (menggunakan kuas eyeshadow biasa nggak akan ngefek, sumpah), lalu menimpa bagian crease dengan warna Cokelat. Setelah itu aku menggunakan kuas eyeliner yang padat dan meruncing di ujungnya untuk membingkai kelopak mataku dengan warna Hitam sampai ke outer V. Tidak lupa untuk membingkai lagi garis mataku dengan eyeliner cair membentuk wing. Pakai maskara, pasang bulu mata, selesai deh. :D
Eyeshadow tiga warna ini cukup lah untuk bikin look yang simpel(?) semacam ini. Bisa dijadikan base juga untuk warna-warna eyeshadow powder yang senada, supaya warnanya lebih 'pop'. Terus bisa dijadikan eyeliner dadakan juga lho kalau pakai kuas yang tepat. Hasilnya lebih subtle daripada pakai eyeliner pensil/gel.



Kesimpulan:
+ Cukup pigmented
+ Murah banget
+ Terjamin (ada no. BPOM-nya) dan halal
+ Bisa dijadikan base eyeshadow untuk warna yang senada
+ Warna Hitam bisa dijadikan eyeliner dengan kuas eyeliner gel
+ Cukup mudah ditemukan di toko-toko kosmetik/konter Viva
- Nggak bisa diaplikasikan pakai kuas eyeshadow biasa, harus pakai jari, so ...
- Ngotorin jari :'D
- Gampang creasing
- Tutupnya rapuh, gampang lepas, jadi nggak travel friendly
- Teksturnya beda-beda setiap warna
- Harga juga berbeda-beda setiap warna (warna populer seperti 'Perunggu' atau 'Gold' gitu lebih mahal, bisa sampai IDR 11000-an gitu)
Rate: 2.5/5
Repurchase? Penasaran pengen nyobain warna-warna 'ajib' kayak biru atau ijonya sih, toh murah ini
Recommended? Buat yang baru belajar make up atau butuh eyeshadow harga super murah tapi terjamin keamanannya mah, boleh lah :D

Semoga reviewnya membantu yah. Pernah nyobain eyeshadow cream Viva juga? Share komentarmu di bawah dong ^^

See you on my next post. And don't forget to follow my blog, lovelies :)

Kamis, 14 Januari 2016

Review: Maybelline Hyper Curl Volum Express Mascara

Selamat pagi semuanya~ Sambil menunggu aku selesai foto-foto untuk review Japan beauty haul-ku, aku mau mengulas dulu maskara yang sudah aku punya dari bulan November tahun lalu. Maskara ini berasal dari brand yang sudah tidak diragukan lagi popularitas dan sepak terjangnya dalam urusan per-maskara-an(?), yaitu Maybelline

Ketika membeli maskara ini, aku request sama BA-nya maskara yang fungsi utamanya melentikkan bulu mata. Ya, aku memang mencari khusus yang melentikkan, karena kalau untuk menebalkan aku takut hasilnya clumpy atau spidery kayak kaki laba-laba gitu, haha (you know what I mean right?). Selain itu maskara yang hasilnya menebalkan tuh menurutku cukup susah untuk dibersihkan. Aku ingin maskara yang hasilnya natural aja. Terus apakah maskara ini memenuhi ekspektasiku? Keep reading, ladies. :)


Packaging maskara ini didominasi warna hitam dan pink. Materialnya dari plastik glossy, jadi nggak gampang kotor. Tutupnya beraksen loreng-loreng pink, mungkin bisa jadi penarik hati untuk mereka yang suka aksen loreng (aku sih biasa aja, haha XD) Oh ya, waktu awal beli, dia dilengkapi dengan segel plastik gitu ya, tanpa kotak.


Yang aku suka dari maskara ini, dia slim gitu, nggak segendut sodara-sodaranya yang lain, jadi nggak menuh-menuhin make up pouch. Aman kalau dibawa travelling. Maskara ini juga enak digenggam lho :)



Brush dari maskara ini sangat berbeda dari brush maskara kebanyakan yang berbulu tebal. Brush-nya terbuat dari semacam karet(?) yang berbentuk sisir saling silang. Aplikatornya sendiri panjangnya cukup sih, nggak kepanjangan, nggak kependekan. Untuk yang terbiasa sama brush maskara biasa, mungkin agak awkward pas awal pemakaian, tapi lama-lama terbiasa kok. ^^

Berikut contoh pemakaiannya di mataku. Bulu mataku normal-normal aja sih, nggak terlalu tebal dan lentik memang, tapi nggak sampai tipis banget dan lurus juga. 

Bare Lashes

With Maybelline Hyper Curl Volum Express (upper and lower lashes)



Hasilnya sangat natural ya? Kelihatan hampir seperti tidak memakai maskara, karena efek menebalkannya emang so-so. Tapi untuk kemampuan melentikkannya, aku acungi jempol deh. Bulu mataku keliatan lebih lentik, dan lentiknya bertahan cukup lama lho. Kena air pun masih tetap lentik dan nggak bleber karena dia memang waterproof. Untuk membersihkanya, kita perlu menggunakan make up remover. Letakkan kapas yang sudah dibasahi make up remover ke mata yang tertutup dan biarkan beberapa detik, setelah itu usap dengan pelan. Dia akan menjadi serpihan gitu, bukan tipe yang bikin mata panda pas dibersihkan.

Untuk produk drugstore, menurutku produk ini sudah cukup untuk kalian yang menginginkan maskara yang memberikan hasil yang natural dan tahan lama. Mungkin kurang cocok bagi yang menginginkan efek volumizing (menebalkan) atau ingin maskara yang memberikan efek dramatis. Sebenernya walaupun aku nggak terlalu mengharapkan efek tebalnya, tapi aku ingin maskara ini sedikit lebih menebalkan bulu mataku sih.

Kesimpulan
+ Cukup affordable (aku beli sekitar IDR 95k di mall, kalau ga salah)
+ Efek melentikkan bulu matanya cukup tahan lama
+ Mudah untuk diaplikasikan di bulu mata atas DAN bulu mata bawah
+ Waterproof
+ Mudah dibersihkan
+ Travel friendly

- Kurang menebalkan

Rate: 3.5/5
Repurchase? No
Reccomended? Ya, jika kalian suka dengan maskara natural.

Semoga review ini membantu ya~ See you on my next post! Jangan lupa follow blog-ku ya (klik di sini untuk follow). :) Ciao!

Senin, 28 Desember 2015

Review Just Miss Eyebrow Pencil (Brown)

Hello!
Menjelang tahun baru gini pasti lagi pada liburan ya. Wherever you areI wish you all a happy holiday! Aku sendiri mau pergi ke Jakarta tanggal 30 nanti untuk ketemu my boyfie and his mother. Mudah-mudahan lancar ya~ ^^

Oke, kali ini aku mau nge-review pensil alis lokal (lagi) dari Just Miss. Jangan bosen-bosen ya kalau aku ngereview produk lokal terus. Soalnya produk lokal (jauh) lebih terjangkau dan kualitasnya pun ga kalah dari produk luar kok. Paling beda di kemasan sama 'gengsi'nya aja, akakakak.

Pensil alis Just Miss (brown) ini aku beli di salah satu toko kosmetik di kotaku. Buat yang susah menemukan toko yang menjual Just Miss atau males keluar, bisa order aja langsung di website-nya: www.justmisscosmetics.com. Aku nggak dibayar lho untuk review ini, semuanya jujur dari lubuk hati terdalam  eh dari pengalamanku sendiri. :))


Kemasannya konvensional, berupa pensil kayu yang harus diserut kalau ujungnya sudah tumpul. Tapi tutupnya sudah dilengkapi sikat lho, jadi lebih praktis! Selain yang tutupnya berupa sikat, ada juga yang berupa serutan dan ada juga yang polos ga ada apa-apanya. Kalian tinggal pilih sesuai kebutuhan. Aku sendiri sih lebih tertarik sama yang ada sikat alisnya daripada serutannya, karena untuk serutan aku udah punya.


Warna pensil alis ini adalah cokelat tua. Cokelatnya itu beneran cokelat nggak ada hint merahnya. Aku suka sama warnanya karena matching sama alisku. :D
Teksturnya lunak gitu, jauh lebih lunak dari pensil alis Viva dan Fanbo (review) yang aku punya. Karena teksturnya lunak, harus hati-hati ketika menyerutnya, karena dia gampang patah. :(
Ini swatch-nya di tanganku.

swatch di punggung tangan

di-blend dengan sikatnya

diusap dengan tisu

digosok dengan tisu
Seperti yang bisa dilihat, pensil alis ini memang tidak bisa disebut smudge-proof ya, tapi itu kan di punggung tangan. Kalau dialisku dia lebih stay kok, kan terhalangi oleh bulu-bulu alis *eh*. Kalau dipakai wudhu juga masih ada sisa-sisanya, walaupun jadi memudar dan bentuknya ga seperti pas di awal sih. Mengingat harganya yang sangat affordable, hal itu termaafkan lah ya. Jangan disamakan dengan brow pomade juga *plak*

Bare brow

With Just Miss Eyebrow Pensil in Brown


Warnanya cakep, kan? Cocok untuk yang memiliki rambut hitam karena dia lebih muda dari warna hitam, tapi nggak kemudaan sampai 'numpang' sama bulu alis. :)
Pokoknya aku jatuh cinta sama warna cokelatnya, nggak mau berpaling ke lain hati. *halah*

Kesimpulan:
(+) Very very affordable (IDR 4k) . Beli 10 rebu aja dapet dua, masih ada kembalian lagi. Lumayan buat bayar parkir :D
(+) Warna cokelatnya pure cokelat tanpa hint kemerahan
(+) Sudah ada sikatnya

(-) Gampang patah kalau diserut karena teksturnya termasuk lunak
(-) Karena gampang patah jadi cepet abis
(-) Tidak waterproof dan smudge-proof

Rate: 3/5
Repurchase? Well, I like the color and it won't hurt my wallet to repurchase this item, so ... yes :D
Reccomended? Yes!

Sebagai perbandingan, untuk acara-acara formal aku lebih suka pakai pensil alis Just Miss karena untuk ngebingkai dan ngeblend-nya lebih mudah. Selain itu kalau diaplikasikan dengan tebal juga tidak akan membuatku terlihat "galak". Sedangkan untuk pensil alis Fanbo warna hitam lebih cocok untuk sehari-hari, karena nggak perlu repot diblend, cukup dipakai tipis-tipis aja untuk mengisi alisku.

Semoga review-ku membantu ya ladies. Jangan lupa follow blogku juga. ^^
Bye~!

Kamis, 17 Desember 2015

Review Fanbo Eye Brow Pencil & Bonus Mini Lipstick No. 11

Halo semuanyaaa~ Maaf ya aku lama banget nggak update blog, padahal udah banyak banget produk yang menunggu untuk direview. Faktor S (sibuk) dan M (males) ternyata sanggup menahan aku untuk update blog, walau dalam hati rasanya ada yang hilang kalau ga update blog. *cieee*
Kali ini aku akan mengulas tentang pensil alis lokal yang udah banyak di-review juga sama blogger yang lain, tapi ga ada salahnya dong membaca review dari aku juga :p Daaan yang bikin aku semangat untuk me-review pensil alis ini adalah karena ada bonus lipstik mininya juga! Bisa dapet bonus lipstik walaupun mini banget itu rasanya bahagia banget buat seorang lip junkie kayak aku. XD

Untuk masalah per-alis-an, sebenernya aku tuh masih amatiran banget. Udah melihat berbagai tutorial ngalis, tapi tetep belum bisa mengukir(?) alisku biar keliatan kece dan kekinian. Belum lagi alisku itu bulunya panjang-panjang dan ujungnya kurang rapi. Padahal alis kece adalah alis yang ujungnya rapi dan terdefinisi :( Mau ditutupin pake concealer, tetep masih agak keliatan berhubung itu tadi, bulu alisku panjang. Dicukur? It's a big no no for me.

Nah, karena itulah, aku ingin minta maaf sebelumnya kalau foto alis yang akan kalian lihat bukanlah alis yang kekinian dan instagram-able. Alisku hanyalah alis biasa~ *nyanyi bareng Afgan*

Oke, cukup cuap-cuapnya. Sekarang mari kita lihat penampakan pensil alis dari Fanbo ini. :)



Pensil alis Fanbo sebenarnya ada dua warna, yaitu merah dan gold. Tapi karena yang ada bonus lipstiknya yang warna merah, jadi aku pilih yang merah haha. Nothing special in the packaging, kemasannya sama aja kayak pensil alis yang lainnya. Tapi pas baru beli, dia disegel plastik gitu, jadi kita tenang karena bisa tahu isi pensilnya belum dicolek orang.
Berikut penampakannya pas masih disegel.



Di kemasannya terdapat keterangan warna (black), ingredients, exp date, netto (1,6 g), sama pabriknya. Ada tulisan "waterproof"-nya juga lho. Tapi aku udah skeptis duluan pas liat tulisan waterproof itu, hahaha.
Untuk yang penasaran sama ingredients-nya, aku tuliskan ya.

Ingredients: Hydrogenated Castor Oil, C18-36 Acid Glycol Ester, Cetearyl Alcohol, Dipentaerythrity, Tetrahydroxystearate/Tetraisostearate, Triethylexanoin, Tocopherol.
May contains: Cl 77499, Cl 77019, Cl 77491, Cl 77492, Cl 77891, Cl 42090 : 2.

Karena aku kurang paham sama masalah ingredients dan nama-nama kimiawi yang tercantum di atas, jadi aku no comment aja ya. Yang lebih paham silakan komen di bawah :'D
Yang jelas aku ga ngalamin hal yang aneh-aneh pas pake pensil alis ini. :)

Dan sekarang mari kita lihat swatch-nya di tanganku.


Mohon fokus ke swatch sebelah kanan ya. Yang kiri keliatan kecokelatan karena abis dipake nge-swatch pensil alis Just Miss cokelat ._.
Warna hitamnya Fanbo ini cukup natural, ga terlalu kereng dalam sekali ulas, yang mana aku suka, soalnya kalau pakai pensil alis warna item yang kereng malah bikin muka keliatan galak =))
Aku coba usap hasil swatch-nya dengan tisu, masih kelihatan.


Dan pas aku gosok dengan keras ..... pudar hampir tak bersisa :D


Ini pas aku pake wudhu juga memudar sih, tapi aku ga sempet fotoin, haha. Intinya dia ga waterproof ya, dan ga gosok-proof(?) juga. Tapi warnanya lumayan awet kalau ga diapa-apain. Maksudnya kalau ga dibasuh air, atau diusap tisu, atau kena keringet yang menetes-netes. lol

Dan ini swatch-nya di alis aku. Maaf ya ga ada foto before-nya :|




Ini aku olesin tipis-tipis aja, karena aku pakainya untuk daily use juga. Yang penting alisku keliatan rata tebelnya, ga tipis di tengah sampe ujung, haha. Hasilnya lumayan, kan? Di tangan yang terampil menggunakan pensil alis pasti hasilnya lebih bagus lagi :D
Yang aku suka, dia itemnya keliatan nyatu sama alisku. Teksturnya juga ga terlalu keras sampe bikin kulit sakit, ga juga terlalu lunak sampai susah diraut. :) Poin gampang diraut ini buatku penting banget, karena aku suka sebel kalau pas ngeraut pensil alis atau eyeliner trus patah, buang-buang isinya aja. :[ Untuk ngerautnya, aku pakai rautan Faber Castel, lol.

Ringkasan untuk Fanbo Eye Brow Pencil (Black):
+ Harganya sangat affordable (di bawah IDR 20k)
+ Warna hitamnya natural, ga bikin keliatan kayak alis Shinchan atau alis ibu tiri di sinetron-sinetron(?)
+ Gak gampang patah pas diraut
+ Teksturnya pas, ga terlalu keras, ga terlalu creamy
+ Kemasannya ada segelnya

- Gak terlalu long-lasting
- Gak water-proof seperti klaimnya
- Gak ada sikat alisnya (kan praktis kalau sekalian ada sikatnya :p *banyak maunya*)
Rate: 3/5
Repurchase? Maybe.
Reccomended? Yes, untuk yang nyari pensil alis for daily use yang ramah di kantong, kurasa Fanbo ini sudah cukup menjawab kebutuhan kalian :D

Eits, tunggu dulu, jangan close tab dulu ya. Aku mau sekalian bahas bonus mini lipstiknya. Biar ga kepanjangan, langsung aja dilihat penampakannya.




Ukurannya benar-benar mini, dan ga terdapat banyak keterangan, cuma ada merek Fanbo, Exp date + nomor-nomor lainnya, sama keterangan nomor lipstik di bawahnya (punyaku no. 11). Lipstik ini bakal gampang ilang kalau kita ga hati-hati nyimpennya. Ditambah lagi, tutupnya itu gampang ngegores lipstiknya, jadi hati-hati pas nutupnya juga ya. Ini swatch-nya di tangan aku.


Warnanya vibrant pink dengan hint kuning gitu. Aku suka-suka aja sih sama warnanya, soalnya belum punya warna pink yang begini :D
Dan ini swatch-nya di bibirku.

Bare Lips
With Fanbo Lipstick No. 11

Aku coba pakai sebagai blush on juga, hasilnya not bad. Matching sama lipstiknya. :p



Yang aku suka dari mini lipstiknya:
+ Gratis! (LoL)
+ Warnanya cantik & cocok sama kulit aku
+ Cukup opaque
+ Pas iseng dijadiin blush on, warnanya cantik juga
+ Wanginya ga terlalu menusuk

Yang aku ga suka:
- Tutupnya gampang ngegores lipstiknya :|
- Pas awal dipake, hasilnya bagus banget, tapi lama-lama warnanya jadi patchy dan bikin bibirku kering. Kalau abis dipakai makan, jadinya ga sedap dipandang :(
- Transfer di gelas, di sedotan, di sendok, dan di benda apapun kita mendaratkan bibir #rofl

Will I purchase Fanbo lipstick? Hmm, sebenernya udah penasaran sama lipstik Fanbo dari dulu, tapi berhubung koleksi di rumah masih banyak dan aku kurang suka sama patchy-nya itu, mungkin kapan-kapan aja kali ya belinya. hehe

Yak, sekian dulu review-ku tentang Eye Brow Pencil dan (Mini) Lipstick Fanbo! See you, gals~ Jangan lupa follow blog-ku ya, masih banyak produk lokal maupun non lokal yang mau ku-review :D
Jaa ne~